Bagi siapa pun yang pernah berkunjung ke Jogja, nama Tugu Jogja pasti sudah tidak asing lagi. Monumen bersejarah ini tidak hanya menjadi ikon wisata yang sarat makna, tetapi juga saksi perjalanan panjang kota budaya ini. Berada di pusat kota, Tugu Jogja menjadi titik tengah imajiner yang menghubungkan garis lurus Gunung Merapi, Keraton Yogyakarta, hingga Laut Selatan.
Tak heran, tempat ini selalu ramai dikunjungi wisatawan, baik yang sekadar berfoto, nongkrong di sekitarnya, maupun yang penasaran dengan kuliner khas yang lekat dengan nama Tugu. Selain monumen itu sendiri, di sekitar kawasan ini juga terdapat dua hal lain yang tak kalah populer: Bakpia Tugu Jogja sebagai oleh-oleh khas, serta Stasiun Tugu Jogja sebagai pintu gerbang utama wisatawan yang datang dengan kereta api.
Tugu Jogja memiliki filosofi mendalam bagi masyarakat Yogyakarta. Letaknya yang berada di jalur imajiner menghubungkan Gunung Merapi, Keraton Yogyakarta, hingga Laut Selatan dipercaya sebagai simbol keselarasan hidup antara manusia, alam dan Sang Pencipta. Filosofi ini membuat Tugu Jogja bukan sekadar monumen biasa, melainkan titik spiritual yang memancarkan nilai harmoni.
Hingga kini, Tugu Jogja selalu menjadi magnet bagi wisatawan. Banyak yang datang untuk berfoto dengan latar belakang tugu, terutama saat malam hari ketika lampu-lampu kota membuat suasana semakin romantis. Kawasan sekitarnya pun berkembang menjadi ruang publik dengan deretan kafe, restoran dan hotel yang menambah daya tarik.
Bakpia Tugu Jogja menawarkan inovasi dari bakpia tradisional dengan cita rasa yang lebih modern. Selain rasa klasik kacang hijau, kini tersedia berbagai varian rasa seperti cokelat, keju, green tea hingga red velvet yang disukai generasi muda. Teksturnya yang lembut dan tidak terlalu manis membuat bakpia ini digemari wisatawan lokal maupun mancanegara.
Lokasi outlet utama Bakpia Tugu Jogja atau yang lebih dikenal dengan Bakpia kukus Tugu Jogja terletak tidak jauh dari Tugu Jogja itu sendiri yakni berada di Jalan Malioboro No.91, Sosromenduran, Gedong Tengen, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ada pula berbagai cabangnya di sekitar Malioboro seperti di Jl. Malioboro No.43, Sosromenduran, Gedong Tengen, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta dan ada pula yang berada di Jl. A.M. Sangaji No.71, Karangwaru, Kec. Tegalrejo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di sepanjang toko-toko kecil di Stasiun Tugu Jogja juga tersedia bakpia kukus Tugu Jogja yang dijual dengan harga ekonomis.
Selain rasa yang beragam, Bakpia Tugu Jogja juga mengutamakan kualitas kemasan. Kotaknya didesain elegan dengan maskot blangkon yang unik sehingga cocok dijadikan hadiah. Unik bukan? Tertarik untuk datang dan berkunjung ke Tugu Jogja?
Tak heran, tempat ini selalu ramai dikunjungi wisatawan, baik yang sekadar berfoto, nongkrong di sekitarnya, maupun yang penasaran dengan kuliner khas yang lekat dengan nama Tugu. Selain monumen itu sendiri, di sekitar kawasan ini juga terdapat dua hal lain yang tak kalah populer: Bakpia Tugu Jogja sebagai oleh-oleh khas, serta Stasiun Tugu Jogja sebagai pintu gerbang utama wisatawan yang datang dengan kereta api.
Tugu Jogja Sebagai Simbol Sejarah dan Filosofi
Tugu Jogja atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tugu Pal Putih dibangun pada tahun 1755, tak lama setelah berdirinya Keraton Yogyakarta. Monumen ini pada awalnya berbentuk bulat dengan tinggi mencapai 25 meter, melambangkan kesatuan antara raja, rakyat dan Tuhan. Namun, akibat gempa besar pada tahun 1867, bangunan tersebut runtuh dan kemudian direnovasi oleh pemerintah kolonial Belanda dengan bentuk persegi serta tinggi sekitar 15 meter seperti yang kita lihat sekarang.Tugu Jogja memiliki filosofi mendalam bagi masyarakat Yogyakarta. Letaknya yang berada di jalur imajiner menghubungkan Gunung Merapi, Keraton Yogyakarta, hingga Laut Selatan dipercaya sebagai simbol keselarasan hidup antara manusia, alam dan Sang Pencipta. Filosofi ini membuat Tugu Jogja bukan sekadar monumen biasa, melainkan titik spiritual yang memancarkan nilai harmoni.
Hingga kini, Tugu Jogja selalu menjadi magnet bagi wisatawan. Banyak yang datang untuk berfoto dengan latar belakang tugu, terutama saat malam hari ketika lampu-lampu kota membuat suasana semakin romantis. Kawasan sekitarnya pun berkembang menjadi ruang publik dengan deretan kafe, restoran dan hotel yang menambah daya tarik.
Bakpia Tugu Jogja Sebagai Oleh-oleh Legendaris
Berbicara tentang Tugu Jogja tentu saja tak bisa dilepaskan dari Bakpia Tugu Jogja, salah satu merek bakpia yang paling terkenal di Yogyakarta. Bakpia sendiri merupakan kue khas Tionghoa yang kemudian berakulturasi dengan budaya Jawa. Isian kacang hijau manis yang dibalut kulit tipis menjadikannya camilan favorit sejak lama.Bakpia Tugu Jogja menawarkan inovasi dari bakpia tradisional dengan cita rasa yang lebih modern. Selain rasa klasik kacang hijau, kini tersedia berbagai varian rasa seperti cokelat, keju, green tea hingga red velvet yang disukai generasi muda. Teksturnya yang lembut dan tidak terlalu manis membuat bakpia ini digemari wisatawan lokal maupun mancanegara.
Lokasi outlet utama Bakpia Tugu Jogja atau yang lebih dikenal dengan Bakpia kukus Tugu Jogja terletak tidak jauh dari Tugu Jogja itu sendiri yakni berada di Jalan Malioboro No.91, Sosromenduran, Gedong Tengen, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ada pula berbagai cabangnya di sekitar Malioboro seperti di Jl. Malioboro No.43, Sosromenduran, Gedong Tengen, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta dan ada pula yang berada di Jl. A.M. Sangaji No.71, Karangwaru, Kec. Tegalrejo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di sepanjang toko-toko kecil di Stasiun Tugu Jogja juga tersedia bakpia kukus Tugu Jogja yang dijual dengan harga ekonomis.
Selain rasa yang beragam, Bakpia Tugu Jogja juga mengutamakan kualitas kemasan. Kotaknya didesain elegan dengan maskot blangkon yang unik sehingga cocok dijadikan hadiah. Unik bukan? Tertarik untuk datang dan berkunjung ke Tugu Jogja?